A. Pengertian
Motivasi Menurut beberapa tokoh
Definisi Motivasi adalah perubahan energi dalam diri
(pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan (Hamalik, 1992:173). Dalam Sardiman (2006:73) motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorangyang ditandai dengan munculnya “felling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah tenaga pendorong
atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan
tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang
tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut
motivasi.
Dimyati dan Mudjiono (2002:80) mengutip pendapat Koeswara
mengatakan bahwa siswa belajar karena
didorong kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian,
kemauan, cita-cita di dalam diri seorang
terkadang adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan
dan mengarahkan sikap dan perilaku individu dalam belajar.
B. Pengertian
kepemimpinan
Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung
pada sudut pandang atau perspektif-perspektif dari para peneliti yang
bersangkutan, misalnya dari perspektif individual dan aspek dari fenomena yang
paling menarik perhatian mereka. Stogdill (1974: 259) menyimpulkan bahwa
terdapat hampir sama banyaknya definisi tentang kepemimpinan dengan jumlah
orang yang telah mencoba mendefinisikannya. Lebih lanjut, Stogdill (1974: 7-17)
menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan dalam berbagai
macam definisi, tergantung dari mana titik tolak pemikirannya. Misalnya, dengan
mengutip pendapat beberapa ahli, Paul Hersey dan Kenneth H Blanchard (1977:
83-84) mengemukakan beberapa definisi kepemimpinan, antara lain:
* Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain
untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry)
* Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar
ikut serta dalam mencapai tujuan umum (H.Koontz dan C. O'Donnell)
* Kepemimpinan sebagai pengaruh antar pribadi yang terjadi
pada suatu keadaan dan diarahkan melalui proses komunikasi ke arah tercapainya
sesuatu tujuan (R. Tannenbaum, Irving R, F. Massarik).
Untuk lebih mendalami pengertian kepemimpinan, di bawah ini
akan dikemukakan beberapa definisi kepemimpinan lainnya seperti yang dikutip
oleh Gary Yukl (1996: 2), antara lain:
* Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi
sedikit pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap
pengarahan-pengarahan rutin organisasi (Katz dan Kahn)
* Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan
(Rauch dan Behling)
* Kepemimpinan adalah proses memberi arti terhadap usaha
kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan
untuk mencapai sasaran (Jacobs dan Jacques)
Menurut Wahjosumidjo (1984: 26) butir-butir pengertian dari
berbagai definisi kepemimpinan, pada hakekatnya memberikan makna :
* Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang
pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan
kesanggupan.
* Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang
tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu
sendiri
* Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi
antara pemimpin, bawahan dan situasi.
Dari berbagai definisi yang ada, maka dapat dikatakan bahwa
Kepemimpinan adalah
* Seni untuk menciptakan kesesuaian paham
* Bentuk persuasi dan inspirasi
* Kepribadian yang mempunyai pengaruh
* Tindakan dan perilaku
* Titik sentral proses kegiatan kelompok
* Hubungan kekuatan/kekuasaan
* Sarana pencapaian tujuan
* Hasil dari interaksi
* Peranan yang dipolakan
* Inisiasi struktur
C. Gaya atau
tipe Kepemimpinan
Menurut Rensis Liker, gaya kepemimpinan seseorang dalam
organisasi dapat dikelompokan menjadi:
1.
Eksploitatif, yaitu pemimpin yang memeras bawahan, bawahan harus
mencapai tujuan yang ditetapkan, kalau tidak bisa dihukum.
2. Otoritatif,
yaitu pemimpin yang keras terhadap bawahan, bawahan tidak boleh memberi
komentar terhadap perintah pemimpin.
3.
Konsultatif, yaitu pemimpin yang selalu meminta pendapat dari bawahan,
perintah biasanya dikeluarkan setelah diskusi dengan bawahan.
4.
Partisipatif, yaitu pemimpin yang selalu mengambil keputusan sesuai
kesepakatan bawahan.
Sedangkan menurut George R. Terry, ada enam tipe
kepemimpinan, yaitu:
1.
Kepemimpinan Personal, pemimpin ini selalu mengadakan kontak langsung dengan
bawahan. Dia dapat mengetahui setiap masalah yang dihadapai bawahan sehingga
dia dapat segera memberikan petunjuk untuk menyelesaikan masalah. Melalui
kontak langsung pemimpin dan bawahan dapat menanamkan pengaruh dan ide-idenya
kepada bawahan. Sebab bawahan merasa diperhatikan, dibimbing, dan diarahkan
menuju kemajuan.
2.
Kepemimpinan Non-personal, pemimpin tipe ini dilakukan melaui media
non-pribadi seperti perintah tertulus, surat keputusan, dan
pengumuman-pengumuman.
3.
Kepemimpinan Otoriter, yaitu pemimpin yang merasa bahwa kekuasaan yang
sah adalah miliknya, sehingga merasa berhak memerintah dan memindahkan orang
lain.
4.
Kempemimpinan Demokratis, pemimpin ini ditandai dengan adanya
partisipasi kelompok dalam penentuan tujuan dan pemanduan pemikiran-pemikiran
untuk menentukan cara-cara terbaik dalam melaksanakan pekerjaan. Oleh karena
itu, setiap pemikiran perorangan dan kelompok dihargai serta bersifat terbuka.
5.
Kepemimpinan Kebapakan, kepemimpinan itu disebut dengan paternalistik
yang ditandai oleh suatu sikap pemimpin yang dalam memimpin bertindak sebagai
bapak, yaitu sebagai pendidik, pengasuh, pembimbing, dan penasihat dengan
memperhatikan kesenangan dan kesejahteraan yang dipimpin.
6. Kepemimpinan Alamiah, pemimpin seperti
ini timbul dengan sendirinya secara spontan, bukan karena pengangkatan yang
diterima serta dituruti oleh orang lain. Kepemimpinan jenis ini sangat
berpengaruh. Agar organisasi berhasil, manajemen harus memanfaatkan para
pemimpin alamiah.
D. Pengertian
Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah
pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Onong Uchjana Effendy
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).
Analisis Pengertian Komunikasi Dan 5 (Lima) Unsur Komunikasi
Menurut Harold Lasswell Sat, 10/11/2007 – 6:54pm — Rejals Analisis Definisi
Komunikasi Menurut Harold Lasswell.
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan
akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what
effect?). (Lasswell 1960).
Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman
simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/
makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Gerald R. Miller
Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan
kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.
Everett M. Rogers
Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu
sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku mereka.
Carl I. Hovland
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang
menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk
mengubah perilaku orang lain.
New Comb
Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari
rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
Bernard Barelson & Garry A. Steiner
Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan,
emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata,
gambar, grafis, angka, dsb.
Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling
menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi
merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan
pembangkitan balasannya.
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli
pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat
bahwa “communication is the process by which a system is established,
maintained and altered by means of shared signals that operate according to
rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk,
dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan
diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
Analisis : Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan
sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk
melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama
lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon
pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan
sang “receiver” (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang
dikirimkan oleh “source” (komunikator).
William J. Seller
William J.Seller mengatakan bahwa komunikasi adalah proses
dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
E. Faktor yang
Mempengaruhi Organisasi Berkembang
a. Strategi.
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan
manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi
organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait
erat. tepatnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan
perubahan signifikan dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu
dimodifikasi untuk menampung dan mendukung perubahan ini. Sebagian besar
kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi
biaya, dan imitasi- dan pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk
masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan
diperkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan. Strategi
minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan pengendalian biaya secara
ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu,
dan pemotongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba masuk ke
produk-produk atau pasar-pasar baru hanya setelah viabilitas terbukti.
b. Ukuran Organisasi.
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah
organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Sebagai contoh,
organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung
memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta
aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak
bersifat linier. Alih-alih, ukuran memengaruhi struktur dengan kadar yang
semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.
c. Teknologi.
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi
mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tidak memiliki satu
teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi
produk atau jasa.
d. Lingkungan.
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-lembaga
atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang berpotensi memengaruhi kinerja
organisasi. Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing,
badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.
Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena
lingkungan selalu berubah. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang
relatif statis -tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah.
Misalnya, tidak muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh
pesaing saat ini, atau tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan
publik yang mungkin memengaruhi organisasi. Organisasi-organisasi lain menghadapi
lingkungan yang sangat dinamis - peraturan pemerintah cepat berubah dan
memengaruhi bisnis mereka, pesaing baru, kesulitan dalam mendapatkan bahan
baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap produk, dan semacamnya.
Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih sedikit ketidakpastian
bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis. Karena ketidakpastian
adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi, manajemen akan
menocba meminimalkannya. Salah satu cara untuk mengurangi ketidakpastian
lingkungan adalah melalui penyesuaian struktur organisasi.