Kamis, 03 Desember 2015
Selasa, 01 Desember 2015
E- TECHNOLOGY
E- TECHNOLOGY
Teknologi pendidikan mengacu pada penggunaan hardware dan theoritics pendidikan. ini meliputi beberapa domain, termasuk belajar teori, komputer berbasis pelatihan, online belajar dan teknologi mobile. ada beberapa diskrit untuk menggambarkan intelektual dan teknis pengembangan teknologi pendidikan :
- teknologi pendidikan sebagai teori dan praktek pendidikan untuk belajar
- teknologi pendidikan sebagai alat teknologi dan media yang membantu dalam komunikasi pengetahuan dan pengembangan
- teknologi pendidikan untuk belajar sistem menajemen seperti alat untuk manajemen mahasiswa dan kurikulum dan sistem infromasi manajemen pendidikan (EMISI)
Rabu, 21 Oktober 2015
PERBEDAAN TEKNOLOGI TELEMATIKA DENGAN KONVENSIONAL
PERBEDAAN TEKNOLOGI
TELEMATIKA DENGAN KONVENSIONAL
Telematika juga sering disebut dengan “ the new hybrid
technology” karena teknologi ini hadir pada saat teknologi digital atau
teknologi ini berkembang disaat manusia lebih memilih melakukan suatu aktifitas
menggunakan mesin dan tidak lagi menggunakan tenaga manusia atau secara manual.
Disamping teknologi ini mempermudah dan mempercepat segala aspek dalam
kehidupan, teknologi telematika membawa suatu perubahan buruk pada perilaku
masyrakat.
Kata konvensional ini berhubungan dengan cara cara lama
sehingga banyak orang yang menganggap bahwa teknologi ini kolot. Teknologi konvensional
ini sering sekali kita temukan pada masyarakat pedalaman dan masyarakat asli
suatu daerah yang belum mengenal teknologi telematika. Teknologi ini sebenernya
sudah banyak ditinggalkan dikota kota besar dikarenakan kurang efektif. Teknologi
konvensional juga menghambat proses pembangunan pada suatu daerah dikarenakan
masyarakat yang hanya mengandalakan tenaga fisik dibandingkan menggunakan
mesin.
Nilai positif yang
dapat diambil ketika menggunakan teknologi konvensional adalah masyarakat masih
memegang teguh norma, budaya, agama dan kekeluargaan. Tidak sering terjadinya
kerusakan lingkungan(radiasi) yang diakibatkan karna kemajuan teknologi.
Nilai negativ ketika
masyarakat menggunakan teknologi konvensional adalah akse untuk mendapatkan
pengetahuan dan informasi menjadi lebih sulit. Sulit berkomunikasi satu dengan
yang lainnya pada jarak tertentu diantara keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
Sabtu, 03 Oktober 2015
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA DAN DI LUAR NEGERI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kemampuan berpikir dan berinteraksi antar sesama dalam proses yang panjang, menghasilkan peradaban. Beberapa ilmuan telah membuat pembabakan atau periodisasi peradaban manusia, salahsatunya adalah Alvin Toffler. Menurut Toffler, peradaban manusia terdiri dari tiga zaman. Pertama adalah zaman pertanian, zaman industri, dan yang ketiga adalah zaman informasi[1]. Zaman pertanian mencakup aktivitas manusia sejak mulai berburu dan meramu, sampai dengan bertani menetap. Berubahnya aktivitas food gathering menjadifood producing. Revolusi industri yang dilanjutkan dengan dibangunnya pabrik-pabrik berskala menengah dan besar, adalah wilayah kajian zaman industri. Zaman ini mulai ditandai dengan adanya perubahan, yaitu tenaga manusia digantikan oleh mesin. Berbagai sektor kehidupan baru secara massal bermunculan, seperti bisnis, transportasi, dan pendidikan. Tahun 2000, zaman informasi telah mengguncang dunia, bahkan lebih dahsyat dari yang pernah dibayangkan[2]. Zaman informasi ini, menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah “jarak sudah mati” atau“distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu “dusun semesta” atau “global village”[3]. Zaman informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarng ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika (selama beberapa dasawarsa ini) telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) sejumlah besar informasi[4]. Sementara itu, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat mendahului republik ini dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura, Malaysia, dan India yang jauh meninggalkan Indonesia. Tampaknya masalah political will pemerintah yang belum serius, serta belum beresnya aturan fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut. Contoh nyatanya ialah penutupan situs porno dan situs yang menyajikan film fitnah menyusul dengan disetujuinya Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik pada medio 2007 dan awal tahun 2008, oleh Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo)[5]. Keadaan ini merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, tidak termasuk wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia Timur yang masih terbatas pasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari wilayah tersebut belum mengenal telematika. Seperti apa wujud Indonesia di masa depan yang terkait dengan telematika, bergantung pada kenyataan sekarang. Selanjutnya masa sekarang ini, dibangunoleh hasil dari perjalanan masa lalu. Untuk yang disebutkan terakhir inilah, makalah ini dihidangkan. Sebagai usaha membuat tulisan sejarah, yang lebih cocok dikategorikan sebagai sebuah tulisan rintisan, boleh jadi akan bersifat subyektif. Dengan demikian, undangan untuk mengembangkan gagasan baru yag lebih segar (up to date) adalah suatu keniscayaan.
RUANG LINGKUP TELEMATIKA
A. Batasan Telematika
Istilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata telematika berasal dari kata dalam bahasaPrancis, yaitu telematique. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya yang berjudul L’informatisation de la Societe[6].
Telematika menunjuk pada hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika[7]. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net[8].
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan onformatika[9]. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika[10].
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia[11]. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi interaktif[12].
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut[13].
1.Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2.Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3.Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online,internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.
B. Ragam Bentuk Telematika
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya[14]. Bentuk-brntuk trsebut adalah.
1. E-goverment
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya[15].
Tim tersebut memiliki beberapa terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahantingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
2). E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online, baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM (Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
3). E-learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs.
Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologitelematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya[16].
Hampir seluruh kampus di Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil penelitian tersebar di dunia internet.
Bentuk telematika lainnya masih banyak lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web, telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G, dan kini 4G, kompas digital, sitem navigasi digital untuk angkutan laut dan udara, serta teleconference.
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI INDONESIA
Ragam bentuk telematika yang dipaparkan pada Bab II, tidak terlepas dari perkembangannya di masa lalu. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat[17]. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi[18].Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984. Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet[19]. Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983[20], persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka[21].
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut. Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society — Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti “JUNK/Batavia“. Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapageographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR[22].
Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar[23].
2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet[25]. Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998. Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia[26].
3. Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang. Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafĂ© dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis. Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta[27]. Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali[28]. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup. Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda[29]. Perkembangan telematika di Indonesia itu lambat dibandingkan perkembangan internasional, seperti penggunaan internet di Amerika dan di Indonesia baru menggunakan mailinglist untuk kirim pesan. Indonesia itu tidak mampu membuat perkembangan sendiri hanya bisa mengembangkan perkembangan milik luar negri, dan Indonesia mudah disusupi oleh pihak luar, terbukti dengan masuknya Internet ke Indonesia baru indonesia membuat perkembangan lebih lanjut. Perkembangan sangat pesat dan beraneka ragam di luar (Internasional) dibandingkan dengan perkembangan di Indonesia yang kurang pesat dan hanya beberapa saja yang merasa membutuhkan perkembangan itu dan bagi yang tidak membutuhkan tidak ingin memperlajarinya dan membantu pengembangan tersebut. Masuknya aplikasi-aplikasi pada periode aplikasi di Indonesia dengan kebiasaan orang indonesia yang tak mampu membuat originalitas dan hanya bisa menyontek perkembangan Internasional dengan maraknya pembajakan, seperti pembajakan aplikasi seperti Hp ilegal, dan alat komunikasi lainnya yang sangat mudah diperoleh bahkan dipinggir jalan atau kios-kios dengan harga murah. Saya dapat menarik kesimpulan bahwa Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi. Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya. Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.Untuk perkembangan telematika diluar sangatlah pesat dan terus menerus melakukan perubahan dan perkembangan bahkan mampu membuat terobosan baru untuk kebutuhan rakyatnya dan selanjutnya di sebarkan ke berbagai wilayah bahkan ke Indonesia sekalipun. Perkembangan telematika di indonesia hanya dapat menerima pengaruh-pengaruh yang diciptakan pihak luar dan membuat Indonesia tertarik karena kekurangan yang dimiliki Indonesia.
KESIMPULAN
Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi.
Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya.
Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.
End Note:
[1]Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif Latar Belakang dan Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta: FEUI, 1989), h.2.
[2]Panitia Penyelenggara, “The Power ICT in Education”, Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional ICT Prodi. Teknologi Pendidikan, PPs UNJ, Jakarta, 15 April 2008, h. 1.
[3]Wawan Wardiana, “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia”, Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, UNIKOM, Yogyakarta, 9 Juli 2002, h.2.
[4]Naswil Idris dan F.B. Moerwanto, Mengenali Arti, Fungsi, dan Manfaat Telematika, h.232, dalam Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007).
[5]A.W. Subarkah, “Laporan Khusus Multidimensi Kebangkitan TIK”, Kompas, 17 April 2008.
[6]Seluk Beluk Telematika, h.1, 2001, (http://www.beritanet.com/Technology/Communication/seluk-beluk-telematika.htm)
[9]Inpres No.6 Th. 2001 Tanggal 24 April 2001, h. 2.
[10]Asal Mula Kata Telematika, h.1, 2006, (http://dgk.or.id/archives/2006/03/03/asal-mula-kata-telematika/).
[11]Wawan Wardiana, Op.Cit., h. 234.
[12]Ibid., h. 235.
[13]Ikhtisar diringkas dari: Wawan Wardiana, Ibid., h.239-240.
[14]Ibid., h. 247.
[15]Inpres, Op.Cit., h. 7.
[16]Wawan Wardiana, Op.Cit., h. 2.
[17]Kata Indonesia yang dimaksud disini adalah semata mata-mata terjadi di kawasan Indonesia, dan bukan mewakili secara keseluruhan.
[18]Pendapat Alvin Toffler ini dikutip dari: Zulkarmein Nasution, Op.Cit., h. 4.
[19]Beritanet, Pertumbuhan Internet dari Waktu ke Waktu, h. 1, 2008, (http://www.beritanet.com/Literature/pertumbuhan_internet.html)
[20]Rahmat M. Samik-Ibrahim, Hikayat Awal Penggunaan Milis di Indonesia, h. 1, 2002, (http://rms46.vlsm.org/1/24.html)
[21]Ibid., h. 2.
[22]Ibid.
[23]Rudi Hidayat, dkk, Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA untuk Kelas XI, (Jakarta: Erlangga), 2007, h. 3.
[24]Rudi Hidayat, dkk, Op.Cit., h. 3.
[25]Ibid.
[26]Asal Mula Kata Telematika, Op.Cit., h. 1.
[27]Skm/dna, Indikasi Perkembangan ICT di Indonesia, 2008, h. 1, (http://www.beritanet.com/teknologi/berita-IT/indikasi-perkembangan-ICT-indonesia.html)
[28] Eddy, Membangun Telematika Dalam Kabinet Baru, 2004, h. 1, (http://kolom.pacific.net.id/ind/eddy_satriya/artikel_eddy_satriya/membangun_telematika_dalam_kabinet_baru.html)
[29]Naswil Idris dan F.B. Moerwanto, Op. Cit., h. 257.
Daftar Pustaka
Zulkarnain Nasution, Teknologi Komunikasi Dalam Perspektif Latar Belakang dan Perkembangannya, Buku Kesatu, (Jakarta: FEUI, 1989).
Panitia Penyelenggara, “The Power ICT in Education”, Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional ICT Prodi. Teknologi Pendidikan, PPs UNJ, Jakarta, 15 April 2008
Wawan Wardiana, “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia”, Makalah Disampaikan pada Seminar dan Pameran Teknologi Informasi, UNIKOM, Bandung, 9 Juli 2002, h.2.
Naswil Idris dan F.B. Moerwanto, Mengenali Arti, Fungsi, dan Manfaat Telematika, h.232, dalam Dewi Salma Prawiradilaga dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007).
A.W. Subarkah, “Laporan Khusus Multidimensi Kebangkitan TIK”, Kompas, 17 April 2008.
Seluk Beluk Telematika, h.1, 2001, (http://www.beritanet.com/Technology/Communication/seluk-beluk-telematika.htm)
Minggu, 14 Juni 2015
Cara Membuat Daftar Riwayat Hidup serta Kesalahan Dalam Wawancara dan Tips and Trik Mengurangi Kesalahan
Kesalahan
dalam wawancara dan tips and trik mengurangi kesalahan
Mungkin hal-hal ini
terkesan sepele, tapi bisa berakibat gak baik dari hasil wawancara kerjanya.
Nah, buat kamu yang sudah melamar kerja dan hendak memenuhi panggilan wawancara
kerja, hindari beberapa kesalahan konyol saat wawancara kerja berikut:
1)
Datang Terlambat
Ini merupakan kesalahan
paling umum. Tepat waktu atau tidaknya Kamu menunjukkan seberapa besar Kamu menghargai
kesempatan yg diberikan.
* Macet?
Macet merupakan lagu
lama kusut semwrawut yg gak perlu Kamu nyanyikan. Kecuali terjadi musibah besar
seperti banjir atau boom atom horshima-nagasaki. Ada banyak cara menghindari
macet, misalnya dengan berangkat lebih awal atau menggunakan mode transportasi
tertentu.
* Kesasar?
Sebagai calon pelamar
yg baik, kalo Kamu gak familiar dengan daerah kantor tempat wawancara,
sebaiknya lakukan survei sebelum hari-H. Alasan nyasar justru akan membuat Kamu
terlihat seperti orang yg kurang persiapan.
* Konfirmasi
Kalo Kamu tau akan
terlambat dari beberapa waktu sebelumnya sebaiknya hubungi pihak pewawancara
dan bicarakan situasi Kamu. Apakah memungkinkan dia untuk menunggu atau perlu
dijadwalkan ulang. Sering kali pewawancara Kamu adalah orang dengan jadwal yg
padat dan penting. Jangan pernah meremehkan situasi seperti ini kalo berniat
mendapatkan pekerjaan dari perusahaan tersebut.
2) Buta
Informasi
Ini kesalahan umum yg
sering dilakukan anak baru lulus. Saking semangatnya, lamaran ditebar ke
mana-mana. Begitu ada panggilan, bisa jadi Kamu udah gak ingat lagi perusahaan
apa yg manggil Kamu. Konyolnya lagi, hal ini kemudian ditanyakan kepada si
pewawancara. "Maaf ini perusahaan apa ya?", "Maaf saya lupa saya
melamar di posisi apa ya di sini?"
Waakkwaw! Nilai Kamu
akan langsung turun ratusan poin.
Hello! Kamu seharusnya
udah akrab dengan yg namanya internet. Saat dihubungi untuk wawancara kerja,
pastikan Kamu mengetahui pasti nama perusahaan dan untuk posisi apa Kamu dipanggil.
Setelah itu, gunakan mesin pencari.
Buta informasi soal
perusahaan dan posisi yg dilamar menunjukkan Kamu orang yg gak maksimal dalam
melakukan sesuatu dan gak memperhatikan detail. Hal tersebut juga menunjukkan
kurang penghargaan Kamu pada perusahaan yg memberi Kamu kesempatan kerja.
3)
Diantar Pacar atau Mama
Melamar kerja
menunjukkan Kamu mulai belajar sebagai pribadi yg mandiri. Berusaha mencari
perkembangan karier dan penghasilan sendiri. Pada saat wawancara kerja
kedewasaan dan profesionalitas Kamu juga akan dinilai. Tapi Hal ini pasti
sering terjadi, pastinya pernah mendengar bahkan melihat sendiri kejadian
seperti ini.
Membawa pacar atau mama
pada saat wawancara kerja (ada yg ikut menunggu bersama di ruang tunggu bahkan
gak sedikit yg terlihat mesra sama pacar) menimbulkan kesan Kamu gak bisa
berdiri sendiri dan tergantung pada orang lain.
Gak ada salahnya minta
ditemani atau diantar. Tapi usahain agar mama atau si pacar bisa menunggu di
tempat lain. Datanglah sendiri dengan percaya diri dan tampilkan kesan
profesional yg bisa diandalkan agar menimbulkan poin positif. Siapa sih yg
ingin mempekerjakan anak manja?
4) Makan Permen Karet
Napas segar yg didapat
setelah mengunyah permen karet memang bisa pendukung penampilan. Tapi sebelum
Kamu masuk ke kantor pewawancara sebaiknya buang permen karet Kamu. Kesan apa
yg ingin Kamu tampilkan dengan berbicara sambil mengunyah permen karet? Walau
perusahaan yg Kamu lamar bersifat santai tentu gak ada salahnya menghargai si
pewawancara dengan tampil sebaik mungkin.
6)
Bahasa Tubuh
Selain mengunyah permen
karet, perlu diperhatikan juga bahasa tubuh apa aja yg perlu dihindari saat
wawancara kerja. Mulai dari masuk ruangan wawancara dengan percaya diri dan
senyum yang tulus, hindari gerakan dan posisi tangan yang bisa membuat si
pewawancara gak nyaman.
Duduklah dengan kedua
kaki menyentuh lantai, jangan menggoyang-goyangkan kaki, terus menatap ke
bawah, gak melihat mata si pewawancara, atau malah menguap pada saat wawancara,
itu merupakan beberapa bahasa tubuh yg perlu Kamu hindari.
7)
Sibuk dengan Ponsel
Ponsel Kamu bolak-balik
berbunyi saat wawancara kerja. Pesan singkat sampai telepon masuk mewarnai
proses wawancara Kamu. Percayalah, pewawancara Kamu akan merasa terganggu dan
gak dihargai. Kamu pun gak fokus. Kamu akan dianggap sebagai orang yg kurang
bisa menghargai orang lain dan sulit fokus pada hal penting.
Pada saat memasuki
ruang wawancara masukkan ponsel dan gadget ke dalam tas. Fokus pada pewawancara
dan pertanyaannya. Gak perlu sesekali merogoh kantong untuk memeriksa pesan yg
masuk. Kamu akan terlihat gak punya etika, meremehkan dan gak menghargai si
pewawancara.
Memberi kabar sama
pacar atau orang tua bisa menunggu sampai proses wawancara selesai. Kalo Kamu
sedang menunggu kabar yg super duper penting sampai gak bisa menyimpan ponsel
pastikan Kamu mengomunikasikannya dengan si pewawancara. Kalo dia tetap gak
mengizinkan maka Kamu sebaiknya hormati keputusannya.
Kesalahan
Sepele Saat Wawancara Kerja Lainnya:
- Cara berpakaian,
bertindak, dan cara masuk ke pintu
- Tidak bersalaman
dengan benar
- Tidak melakukan
kontak mata
- Tidak tersenyum
- Tidak mengetahui
profil perusahaan
- Memiliki postur tubuh
yang jelek dan terlalu gelisah
- Kata-kata yang
diucapkan
- Terlalu banyak menggerakkan
tangan
Empat
cara agar sukses saat sesi Wawancara Kerja:
- Pertama, harus
mengenal betul perusahaan tersebut
- Kedua, secara
spesifik menjelaskan posisi yang ingin diisi
- Ketiga, menjelaskan
kelebihan untuk posisi tersebut; dan
- Keempat, siap
menjelaskan jenis pekerjaan kamu sebelumnya
Langganan:
Postingan (Atom)