SISTEM PEREKONOMIAN
1. Arti Sistem
Sistem, kata sistem itu
sendiri berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa
Yunani (sustema) yang berarti suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi.
Namun, apa sih yang
dimaksud Sistem Perekonomian? Sistem Perekonomian merupakan sistem
yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan
mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki
semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di
pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di
antara dua sistem ekstrem tersebut.
2. Perkembangan
Sistem Ekonomian
Semakin bertambahnya
jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya sistem
perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat
dipertahankan, mengingat hambatan-hambatan yang dihadapi, seperti :
- Sulitnya
mempertemukan dua atau lebih pihak yang memiliki keinginan yang sama.
- Sulitnya
menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan.
- Sulitnya
melakukan pembayaran yang tertunda.
- Sulitnya
melakukan transaksi dengan jumlah besar.
a. Sistem
Perekonomian Pasar (Liberalisme/Kapitalisme)
Di dalam sistem ini
setiap orang diberi kebebasan unutk melaksanakan kegiatan perekonomian, baik
dalam hal kegiatan menjual dan membeli barang yang mereka inginkan serta
kebebasan dalam memiliki faktor-faktor produksi. Semua orang bebas bersaing
untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya, sebagai akibatnya barang yang
diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran dan
permintaan pasar. Beberapa ciri-ciri sistem ekonomi pasar, antara lain :
a. Penjaminan atas hak milik perseorangan/swasta
b.
Kebebasan penuh dalam berusaha
c. Motif mementingkan diri sendiri
d.
Terjadinya persaingan bebas
e. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar
f.
Peranan pemerintah
terbatas
Secara
umum karakteristik sistem ekonomi liberal/ kapitalisme adalah:
a) Faktor-faktor
produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahawan) dimiliki dan dikuasai
oleh pihak swasta.
b) Pengambilan
keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor
produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku.
c) Rangsangan
insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi
para pelaku ekonomi.
b. Sistem
Perekonomian Perencanaan (Etatisme/ Sosialis)
Di dalam sistem ekonomi
sosialis pemerintah diharuskan memiliki dan menggunakan seluruh faktor
produksi, namun kepemilikkan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut
hanyalah sementara. Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang,
pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para
buruh. Adapun beberapa ciri-ciri sistem ekonomi sosialis, yaitu :
a) Semua
faktor produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikkan individu dan swasta
tidak diakui.
b) Negara
sepenuhnya mengatur kegiatan ekonomi seperti produksi, konsumsi, dan
distribusi.
c) Output
dibagikan merata kepada masyarakat.
d) Semua
permasalahan perekonomian yang timbul dipecahkan oleh pemerintah pusat.
c. Sistem
Perekonomian Campuran
Sistem ekonomi campuran
ini adalah merupakan kombinasi ‘logis’ dari ketidaksempurnaan kedua sistem
ekonomi di atas (liberalisme dan etatisme). Selain resesi dunia tahun 1930-an
telah menjadi bukti ketidak sanggupan sistem liberalis, langah Gorbachev dan
bubarnya kelompok negara-negara komunis, menjadi bukti pula kerapuhan sistem
etatisme.
Sistem campuran mencoba
mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya menyarankan
perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta
dalam melaksankan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak
negara kemudian memilih sistem ekonomi campuran ini.
Para Pelaku Ekonomi
a. Tiga
Pelaku Ekonomi (Agen-agen pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi)
Jika dalam ilmu ekonomi
mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu:
· Pemilik
faktor produksi
· Konsumen
· Produsen
Maka jika dalam ilmu
ekonomi makro kita mengenal empat pelaku ekonomi :
· Sektor
rumah tangga
· Sektor
swasta
· Sektor
pemerintah
· Sektor
luar negeri
Maka dalam perekonomian
Indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok (sering disebut sebagai agen-agen
pemerintah dalam pembangunan ekonomi), yakni:
Sek. Swasta àKoperasi àSek.
Pemerintah
Sek. Pemerintah à Sek.
Swasta à Koperasi
Koperasi à Sek.
Pemerintah à Sek. Swasta
b. Peranan
BUMN dalam sistem perekonomian Indonesia
Sesuai dengan konsep
Trilogi Pembangunan (Pertumbuhan, Pemerataan, dan kestabilan Ekonomi), maka
masing-masing pelaku tersebut memiliki prioritas fungsi berikut :
Koperasi
|
Pemerataan hasil
ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan
ekonomi.
|
Swasta
|
Pertumbuhan kegiatan
ekonomi pemerataan hasil ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi.
|
Pemerintah BUMN
|
Kestabilan yang
mendukung kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan
ekonomi.
|
PEREKONOMIAN INDONESIA
Sebelum krisis uang rupiah terjadi, masyarakat Indonesia dan dunia boleh dikatakan sangat optimis mengenai prospek Perekonomian Indonesia. Namun saat ini rasa optimis ini dirasakan tidak didasari oleh fakta yang sebenarnya karena adannya goncangan oleh faktor – faktor eksternal dan internal. Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya Perekonomian Indonesia diantarannya yaitu :
a. Laju Pertumbuhan dan Tingkat Pendapatan
Melihat laju pertumbuhan ekonomi, Indonesia memang termasuk yang pertumbuhan ekonominnya tinggi termasuk didalam negara ASEAN. Adannya perbedaan laju pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh perbedaan sejumlah faktor antara lain jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk, Sumber Daya Alam, tingkat teknologi, juga kondisi awal ekonomi. Tetapi, dalam hal tingkat pendapatan perkapita, Indonesia adalah Negara anggota didalam kelompok ASEAN \pada urutan terendah. Hal ini disebabkan karena kombinasi dari dua faktor berikut : jumlah penduduk dan nilai produk yang berbeda. Apabila pendapatan perkapita Indonesia diukur dengan mata uang asing saat ini misalnya AS, penurunan pendapatan terlihat sangat drastis. Bagi negara berkembang seperti Indonesia , pernurunan pendapatan perkapita seperti ini akan mengakibatkan suatu kemunduran yang akan memicu krisis pemerintahan di negara tersebut.
b. Investasi
Investasi merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi disuatu negara, Indonesia merupakan salah satu negara investasi bruto. Besarnya suatu investasi juga mencerminkan tingkat pengindustrialisasi disuatu negara.Di Indonesia, sumber utama pembentukan investasi berasal dari luar yaitu tabungan nasional yang kontribusinnya meningkat namun relatif masih kecil karena, tabungan pemerintah yang memasukan bantuan/pinjaman luar negerinnya sebagai pemasukan pemerintah sedangkan tabungan nasional tersebut berasal dari jumlah tabungan pemerintah, masyarakat,dan dunia usaha juga investor asing. Indonesia juga terkadang sudah bukan negara yang dilirik lagi oleh para investor asing yang mengakibatkan akan memperparah jangkauan kemiskinan sehingga Indonesia harus mempertimbangkan investasi asing yang dapat membantu meningkatkan penghasilan devisa Indonesia.
c. Inflansi
Inflansi merupakan suatu dampak yang disebabkan oleh beberapa sumber. Di Indonesia sendiri penyebab inflansi karena kekurangan pasokan barang atau surplus permintaan pasar yang seringkali terjadi akibat pertumbuhan pasokan uang yang terlalu cepat. Selain itu juga karena faktor permintaan dan penawaran yang tidak konsisten. Inflansi yang terjadi di Indonesia mencerminkan daya saing efisiensi lebih rendah dibandingkan negara – negara lain.Hal ini menyebarkan ketidakamanan yang mendalam diseluruh perekonomian.
d. Perdagangan Dalam (Import) dan Luar Negeri (Ekspor)
Indonesia masih selalu termasuk negara defisit, dalam neraca perdagangan (barang dan jasa) namun saja ekspor Indonesia masih rendah karena kinerja perdagangan atau perkembangan ekspor barang dan jasa Indonesia sangat lemah . Ini menunjukan bahwa Indonesia masih tertinggal dari persaingan pasar yang semakin ketat, Indonesia saat ini masih belum dapat menonjol sebagai salah satu negara prosedur produk – produk terutama di kalangan menengah dan tinggi hal ini dinilai perdagangan Indonesia masih relatif lamban.Di sisi lain juga pergerakan laju Import juga dinilai lamban karena juga belum dapat menghasilkan produk – produk yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia di lingkungan nasional atau dalam negeri. Padahal Ekspor dan Import merupakan salah satu faktor penting untuk mengukur laju perekonomian suatu negara.
e. Sumber Daya Manusi (SDM).
Masih rendahnya Sumber Daya Manusia yang baik dalam hal kualitas tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha juga merupakan salah satu kendala saat ini yang dihadapi Indonesia dalam usaha meningkatkan daya saing . Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat hanya saja kualitas dari Sumber Daya Manusia tersebut tidak berjalan seiring. Dimana seharusnya SDM dapat menunjang meningkatkan produk – produk dalam negeri namun menjadi suatu masalah besar bagi Indonesia.
f. Teknologi
Saat ini dan terutama dalam era pasar bebas, teknologi sangat menentukan daya saing (keunggulan kompetitif) barang – barang ekspor Indonesia dipasar global dimana semuannya dikendalikan oleh teknologi seperti informasi dan alat komunikasi lainnya. Teknologi saat ini menjadi dominan mempengaruhi pola perdagangan dunia, namun saja Indonesia masih belum master dalam hal ini.Akibat perubahan teknologi saat ini sangat cepat dan akan berlangsung terus maka perekonomian dunia dan global akan semakin dinamis.
g. Hutang Negara
Besarnya jumlah hutang suatu negara juga sangat mempengaruhi Perekonomian negara tersebut. Saat ini kasus hutang negara yang dialami oleh Indonesia sangat kompleks dan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan ekonomi Indonesia sangat rawan. Indonesia telah menjadi penerima utang yang tidak bisa membayarnya . Sebenarnya apa pinjaman atau hutang negara tak pernah memperhatikan dampaknya yang dapat mempengaruhi kesehatan ekonomi negara apabila negara tidak dapat membayar hutang nya. Indonesia perlu mencari solusi baru untuk menghadapi problem yang sepertinnya tidak mempunyai jalan keluar. Bahkan, saat ini pemerintah diangap “Lepas Landas” terhadap masalah hutang luar negeri . Dalam artian pemerintah sudah bersikap lepas tanggung jawab terhadap hutang luar negeri dan cuci tangan terkesan sudah pasrah.
Dari beberapa faktor kecil yang disebutkan diatas masih banyak beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi tingkat ekonomi Indonesia saat ini. Perekonomian Indonesia saat ini masih sedang mengalami suatu krisis yang menyebabkan proses pembangunannya mengalami resesi. Diantara beberapa faktor internal ( pelaku – pelaku dalam negeri) dan faktor eksternal harus saling berkombinasi yang baik untuk membantu memperbaiki perekonomian Indonesia saat ini. Beberapa cara pun harus di laksanakan diantarannya struktur ekonomi yang harus diperbaiki, Meningkatkan kualitas SDM, Pemerintah harus bersih seutuhnya, dan Indonesia harus memiliki visi kedepan yang jelas.
Terimakasih kepada nara sumber yang buku nya telah membantu saya dalam mengerjakan tugas “Perekonomian Indonesia” Mohon maaf apabila saya meanambahkan sedikit pendapat saya pada tulisan ini.
Apa Yang Dimaksud Dengan Pemasaran
Pemasaran adalah sebagai proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain (Philip Kotler, 2001).
Selanjutnya pada tahun 2004 AMA menulis definisi terbaru mengenai pemasaran: “Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses penciptaan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikina rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para stakeholdernya.” (Pelanggan, karyawan, perusahaan lain, persaingan, dan masyarakat secara umum
Kebutuhan, Keinginan, dan permintaan
Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa kekurangan atau merupakan tuntutan dasar manusia.
Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan keprebadian individu, atau bila diarahkan ke objek tertentu yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli, atau keinginan akan produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membeli.
Produk dan Jasa
Produk adalah segala yang bisa ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang bisa memuaskan kebutuhan atau keinginan, (mencakup objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide).
Jasa adalah segala aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu pihak yang secara esensial tidak terwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas apapun.
Nilai, Kepuasan, dan Nilai
Nilai bagi pelanggan adalah perbedaan antar nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut, atau sebagai rasio antara banyaknya yang diperoleh pelanggan dan banyaknya yang diberikan pelanggan
Manfaat Manfaat fungsiional + emosional
Nilai = ----------- = ------------------------------------------
biaya B.Moneter+waktu+energi+fisik
Kepuasan pelanggan adalah tingkatan dimana anggapan kinerja produk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli, atau perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil)produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapankan.
Kualitas adalah program-program yang dirancang untuk melakukan perbaikan kualitas produk, jasa dan proses pemasaran secara terus –menerus, dengan kata lain kualitas diartikan sebagai pemenuhan atau melebihi kebutuhan dan harapan dari konsumen
Pertukaran, Transaksi, dan Relational
Pertukaran adalah tindakan memperoleh obyek yang didambakan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya.
Transaksi adalah perdagangan di antara dua pihak yang setidaknya mencakup dua barang yang bernilai, persyaratan yang disetujui , waktu persetujuan, dan tempat persetujuan.
Pemasaran relasional adalah proses penciptaan, pemeliharaan dan penguatan hubungan yang kuat dan penuh nilai dengan pelanggan dan pemercaya lainnya.
Pasar adalah kumpulan pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah produk.
FILOSOFI MANAJEMEN PEMASARAN
TERDAPAT LIMA KONSEP ALTERNATIF YANG MELANDASI AKTIVITAS PEMASARAN ORGANISASI: YAITU KONSEP PRODUKSI, PRODUK, PENJUALAN, PEMASARAN, DAN PEMASARAN BERWAWASAN MASYARAKAT
Konsep produksi, Filosofi yang menyatakan bahwa pelanggan akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau dan karena itu manajemen harus berusaha keras memperbaiki produksi dan efisien distribusi.
Konsep produk, gagasan bahwa konsumen akan menyukai produk yang mempunyai mutu terbaik, kinerja tebaik, dan sifat paling inovatif sehingga organisasi harus mencurahkan energi untuk terus menerus melakukan perbaikan produk . Versi rinci mengenai gagasan produk baru tersebut dinyatakan dalam istilah konsumen yang penuh arti.
Konsep penjualan, gagasan yang menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk suatu organisasi dalam jumlah cukup kecuali jika organisasi tersebut melakukan usaha penjualan dan prosmosi bersekala besar.
Konsep pemasaran, Filosofi manajemen pemasaran yang menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan psar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu secara lebeih efektif dan efisien dibandingkan pesaing.
Konsep pemasaran berwawasan sosial, gagasan yang menyatakan bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing melalui cara-cara yang bersifat memelihara dan memperbaiki kesejahtraan konsumen dan masyarakat.
MEMBANGUAN KEPUASAN PELANGGAN
Kepuasan Pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja yang ia rasakan/alami terhadap harapan(Kotler, 2000).
Menurut Richard F, Gerson (1993), kepuasan pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui.
Kepuasan adalah harapan sama dengan kenyataan
Kepuasan adalah jika pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan yang diharapkan, maka memberikan kepuasan (Kurz & Clow, 1998;382).
Kotler (2000:40) menjelaskan kembali, Perusahaan yang cerdas akan menciptakan tingkat kepuasan karyawan yang tinggi sehingga mendorong karyawan untuK bekerja keras, hasilnya adalah kualitas produk pelayanan yang tinggi, pada akhirnya menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi. Kepuasan pelanggan akan menyebabkan pembelian ulang dan dengan demikian meciptakan pertumbuhan dan laba yang lebih tinggi yang keduanya menhasilkan kepuasan pemegang saham tinggi. Kepuasan pemegang saham yang tinggi akan menghasilkan investasi yang lebih besar , dan seterusnya. Kejadian-kejadin ini merupkan lingkaran tanpa ujung mengarah ke laba dan pertumbuhan.
Dari pendapat para pakar tersebut disimpulkan bahwa secara umum pengertian kepauasan atau ketidak puasan pelanggan dilihat dari kesesuaian antara harapan (expectation) pelanggan dengan perpsepsi, pelayanan yang diterima (kenyataan yang dialami).
Sebagaimana dalam buku Kotler, dalam konsep pemasaran dikemukakan bahwa pengertian needs atau kebutuhan manusia adalah suatu keadaan perasaan kekurangan akan kepuasaan dasar tertentu.
Pengertian wants atau suatu keinginan manusia adalah dorongan-dorongan akan pemuas tertentu dari kebutuhan yang lebih mendalam
Menurut Leonard L. Berry dan A. Parasuraman (1991), dikemukakan bahwa expectations merupakan standar perbandingan yang biasa digunakan dalam dua cara yang berbeda, yaitu what customer wants to occur (desire) yang berarti apa yang akan dipikirkan pelanggan dalam menghadapi pelayanan (prediksi) dan apa yang ingin dipikirkan pelanggan (keinginan).
Dimensi kepuasan pelanggan menurut customer satisfaction measurement survey (SCMS) yang digunakan olehIntercept Research Corperation (Nauman dan Giel, 1995) adalah sebagai berikut.
1. Quality iamge (citra mengenai kualitas)
2. Relational outcomes (hasil-hasil yang berhubungan)Order fulfillment (pemenuhan pesanan)
3. Inside customer service supprt (dukungan bagian pelayanan pelanggan)
4. Delivey service (penyampaian pelayanan)
5. Reporting and billing (laporan dan penagihan)
6. Outside sales person support (dukungan bagian pemasaran)
7. Recommendation (rekomendasi)
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain :
· Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat
· Jumlah penduduk
· Selera penduduk
· Fluktuasi ekonomi
· Harga barang yang di tuju
· Harga barang subsitusi
· Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal ini akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada perubahan (tetap) atau disebut ada dalam keadaan ceteris paribus.
Dalam keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik antar harga terhadap permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan penawaran seperti apa yang dikatakan Alfred Marshall. Yang menyebutkan bahwa perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut sebagai hukum permintaan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :
· Harga barang yang dituju
· Biaya produksi dan ongkos
· Tujuan produksi
· Teknologi yang digunakan
· Harga barang subsitusi
· Lain hal (factor sosial/politik)
Apabila terdapat perubahan harga barang yang dituju, sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi penawaran seperti : biaya produksi dan ongkos, tujuan produksi , teknologi yang digunakan, harga barang subsitusi dan lain-lain hal tidak berubah. Maka penawaran akan ditentukan oleh harga, jadi besar kecilnya jumlah barang/jasa yang ditawarkan tergantung pada tinggi rendahnya harga. Menurut Alfred Marshall perbandingan lurus antara harga terhadap penawaran disebut sebagai hukum penawaran.
Teori permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
Hukum Permintaan
Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan :
“Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat.”
Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan
- Faktor harga
- Faktor bukan harga
Kurva permintaan kan bergerak keka Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun.nan atau kekiri apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.
Teori Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang produsen ingin tawarkan atau jual pada bebrbagai tingkat harga selama satu periode waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
1. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.
2. Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.
3. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
4.Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.
5. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
6. Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
7. Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
Hukum Penawaran
“Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.”
sumber : http://putrihendrawati.blogspot.com/2012/03/perekonomian-indonesia.html
http://keripiku.blogspot.com/2012/03/teori-permintaan-dan-penawaran-serta.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar